Powered By Blogger

Wednesday, October 19, 2011

Kaum Hud Menerima Kebinasaan

بِسْــــمِ اﷲِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ALLAH SWT telah membinasakan kaum Hud ini dengan taufan pada hari Rabu. Firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Kami telah menghembuskan angin yang sangat kencang pada hari nahas yang terus menerus." (Al-Qamar: 19)
Ketika kaum Hud telah berada pada puncak kederhakaannya kepada Allah, mereka kemudiannya menyakiti nabi mereka. Ada yang berkata: "Wahai Hud, kami tetap menyembah berhala, dan tidak akan menghiraukan seruanmu, dan kami juga tidak takut dengan ancamanmu. Jika engkau benar, maka turunkanlah azab seperti yang engkau ucapkan itu!"

Nabi Hud a.s menjawab:  
"Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu." (Al-A'raf: 71)
Kemudian Allah SWT menahan air hujan selama tiga tahun. Selama tiga tahun itu tidak ada satu titis air hujan pun yang turun. Maka timbullah musim kemarau yang menjadikan binatang ternakan banyak yang mati.

Maka berkatalah Nabi Hud a.s kepada kaumnya:  
"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, nescaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebat kepadamu." (Hud: 52)
Mereka menjawab: "Kami tidak akan bertaubat, akan tetapi kami akan mengutus beberapa orang ke Makkah untuk 'istisqa' (minta turun hujan)."

Pada masa itu, orang-orang musyrik sangat mengagungkan Makkah. Mereka pergi ke sana untuk minta turun hujan. Begitu juga halnya dengan kaum Hud, mereka mengutuskan seramai enam orang untuk ke sana. Setelah mereka sampai, dua di antaranya menyatakan diri masuk Islam mengikuti ajaran Nabi Hud. Kemudiannya ia berdoa: "Wahai Tuhan kami, kami berdua mengetahui bahawa Engkau akan mengazab kaum Hud dan kami bukan tergolong daripada mereka, maka Engkau kabulkanlah hajat kami." 

Maka berkatalah salah seorang dari yang beriman tadi: "Tuhan, hamba-Mu bermohon panjanglah umurku selama tujuh keturunan burung rajawali."

Salah seorang daripada empat orang kafir itu berkata: "Ya Tuhan, kami tidak datang kerana orang sakit yang perlu diubat. Ya Tuhan berilah air kepada kami, sebagaimana dahulu Engkau telah memberikan air."

Kemudian bertiuplah tiga jenis awan, yang satu berwarna putih, yang satu lagi merah dan yang satu lagi berwarna hitam. Lalu terdengarlah suara: "Pilihlah yang mana yang engkau suka." 

Maka berkatalah ia: "Aku memilih yang berwarna hitam."Kemudian Allah memerintahkan kepada malaikat yang mengawal angin supaya ia menghembuskan angin yang kencang kepada kaum tersebut. Ketika datang awan menaungi mereka, di antaranya berkata: "Ini adalah awan membawa hujan, yang akan melimpahkan kepada kita." 

Nabi Hud a.s menjawab: "Bukan, sesungguhnya itu adalah angin yang berisi azab seperti mana yang engkau pinta." Setelah angin itu datang kepada mereka, maka keluarlah tujuh ratus orang di antara mereka sambil berpegang tangan naik ke atas gunung. Ketika angin tersebut bertambah kencang, maka mereka menjerit meminta tolong, sehingga mereka berterbangan seperti debu.

Langit pun mengeluarkan petir yang sangat dasyat dan angin yang sangat kencang menyebabkan semua harta benda hancur bersama dengan mereka menjadi hancur lebur.

Dalam sebuah kisah diterangkan bahawa Nabi Hud a.s beserta kaum Muslimin membuat garisan di sekeliling mereka. Ketika angin itu datang ke arah garis tadi, maka angin tersebut patah kembali. Demikian Nabi Hud a.s beserta orang-orang yang beriman selamat dan sejahtera sementara mereka yang ingkar menerima azab dari Allah SWT.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...