Powered By Blogger

Friday, November 4, 2011

Kepedihan Ketika Roh Keluar Dari Jasad

بِسْــــمِ اﷲِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ




DIRIWAYATKAN dari Makhul, Nabi SAW bersabda (mafhumnya):- "Jika rasa kepedihan sehelai rambut mayat diletakkan atas penduduk langit dan bumi, nescaya mereka mati dengan izin Allah Taala."

Imam Al-Ghazali berkata: "Sebab pada setiap helai rambut itu ada kematian dengan sesuatu selain dia telah merasakan mati."

Ketika Nabi Ibrahim a.s wafat, maka Allah Taala berfirman kepadanya: "Bagaimana engkau mendapati (merasakan) mati hai Khalilullah?" Maka Nabi Ibrahim a.s menjawab, "Seperti besi pembakar daging yang diletakkan dalam bulu yang basah, kemudian ditariknya."

Diriwayatkan, bahawa setelah roh Nabi Musa a.s berada di hadapan Allah Taala, maka Tuhan berfirman kepadanya: "Hai Musa, bagaimana engkau merasakan mati?" Musa a.s menjawab; "Aku merasakannya, diriku seakan-akan seperti kambing yang hidup yang disiat dengan pisau pemotong haiwan."

Diriwayatkan lagi bahawa jika setitik dari kepedihan mati itu diletakkan di atas bukit-bukit dunia semuanya, nescaya hancurlah semuanya.

Diriwayatkan lagi, bahawa Nabi SAW bersabda, "Sakitnya Sakaratul Maut itu kira-kira tiga ratus sakitnya pukulan dengan pedang." (HR. Ibnu Abid Dunya)

Menghadapi risiko tentang kepedihan maut ini, maka Nabi SAW selalu berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengambil nyawa dari antara urat, ruas dan anak-anak jari. Ya Allah, maka tolonglah aku atas kematian dan mudahkanlah atau ringankanlah kepedihannya atas aku."

Diriwayatkan, bahawa ketika Nabi SAW sakit menjelang wafatnya, di sisi Baginda ada segelas air, kemudian menyapukan ke mukanya, dan bersabda: "Ya Allah, mudahkanlah atasku sakaratul maut."

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...