بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Aku merayu padaMu sepanjang malam – segala penderitaan yang aku pikul..
Aku bermadah Kamu adalah tumpuanku bila saja bala menimpa
Hanya Kamu sahajalah tempat aku berpaut
Aku mengadu padaMu aneka penderitaan Kamu tentu tahu sepenuhnya
Kesabaranku sudah mula luntur, daya tenagaku sudah mula lemah…
Sekarang, padaMu aku menadah tangan dengan cukup hina,
Oh Zat yang memang layak sepenuhnya untuk ditadah…
Justeru pohonlah ya Rabbi, janganlah biarkan tadahanku tidak berisi..
Limpah kurniaanMu seluas lautan, akan memuaskan siapa saja yang yang menghirupnya….."
— di Kota Darul Naim - Bangunan SUK Kelantan.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
"AKU ketuk pintuMu dengan menggunung harapan semasa orang lain semuanya tidur nyenyak
Aku merayu padaMu sepanjang malam – segala penderitaan yang aku pikul..
Aku bermadah Kamu adalah tumpuanku bila saja bala menimpa
Hanya Kamu sahajalah tempat aku berpaut
Aku mengadu padaMu aneka penderitaan Kamu tentu tahu sepenuhnya
Kesabaranku sudah mula luntur, daya tenagaku sudah mula lemah…
Sekarang, padaMu aku menadah tangan dengan cukup hina,
Oh Zat yang memang layak sepenuhnya untuk ditadah…
Justeru pohonlah ya Rabbi, janganlah biarkan tadahanku tidak berisi..
Limpah kurniaanMu seluas lautan, akan memuaskan siapa saja yang yang menghirupnya….."
— di Kota Darul Naim - Bangunan SUK Kelantan.
********************************
Tahukah anda, puisi ini adalah hasil karya orang yang digelar 'Bapa Kafir' oleh seorang individu yang sakit jiwa. Lihatlah sendiri betapa halus bahasanya menggambarkan betapa halus hati dan jiwanya dalam mencari redha dari Maha Pencipta alam semesta ini.
No comments:
Post a Comment